Masih hidupkah Khidhr ? Entahlah, kita
memang mendengar cerita seorang 'alim yang mengaku berjumpa Khidhr. Nama Khidhr
memang sudah terlanjur melegenda, meskipun al-Qur'an sendiri tidak pernah
menyebut nama Khidhr secara terang-terangan. Al-Qur'an melukiskan Khidhr dengan
"...seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan
kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu
dari sisi Kami." (QS 18:65)
Perhatikan redaksi yang digunakan al-Qur'an.
Ternyata, Khidhr atau apapun nama beliau hanyalah satu dari sekian banyak hamba
Allah yang telah diberi rahmat dan ilmu. Boleh jadi banyak sekali hamba Allah
yang punya kelebihan seperti Khidhr, tetapi Allah tidak beritakan kepada kita
atau kita memang tidak mengetahuinya. Tapi itulah Khidhr, sebuah nama yang
terlanjur melegenda dan menyimpan misteri yang tak kunjung habis dibicarakan.
Dalam surat al-Kahfi diceritakan bagaimana
Nabi Musa ingin berguru dengan Khidhr. Khidhr semula menolak, namun Musa terus
mendesak. Perhatikan redaksi al-Qur'an ketika mengutip penolakan Khidhr,
"Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku. Dan
bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu yang kamu belum mempunyai pengetahuan
yang cukup tentang hal itu?" (QS 18:67-68)
Khidhr menolak Musa bukan dengan argumen
bahwa Musa itu bodoh atau malas. Khidhr menolak Musa karena Musa tidak akan
bisa bersikap sabar. Soalnya, kata Khidhr, bagaimana kamu bisa sabar pada
persoalan yang kamu tidak punya ilmu tentangnya?
Begitulah yang terjadi. Musa selalu
memprotes dan menyalah-nyalahkan perbuatan Khidhr yang, dipandang dari sudut
pengetahuan Musa, merupakan perbuatan yang keliru.
Sayang, kita jarang mau belajar dari kisah
Khidhr dan Musa ini. Seringkali kita sebar kata "sesat",
"kafir", "menyimpang", "bid'ah" kepada
saudara-saudara kita, yang dipandang dari sudut pengetahuan yang kita miliki,
melakukan kesalahan besar.
Kita menjadi emosional, kita menjadi tidak
sabar. Pada saat itu, ada baiknya kita ingat kembali kisah Khidhr dan Musa.
Kisah Khidhr mengajarkan kepada kita bahwa kesabaran merupakan lambang
tingginya pengetahuan.
**********************
Tidak ada komentar:
Posting Komentar